Tuesday, July 17, 2012

nilai sebuah WAKTU

  • untuk memahami nilai SATU TAHUN, tanyalah kepada murid yang tidak naik kelas.
  • untuk memahami nilai SATU BULAN, tanyalah kepada ibu yang melahirkan bayi premature.
  • untuk memahami nilai SATU MINGGU, tanyalah kepada editor sebuah koran mingguan.
  • untuk memahami nilai SATU JAM, tanyalah seseorang yang hendak ditemui kekasihnya.
  • untuk memahami nilai SATU MENIT, tanyalah kepada orang yang ketinggalan kereta api.
  • untuk memahami nilai SATU DETIK, tanyalah kepada orang yang lolos dari kecelakaan.
  • untuk memahami nilai SATU MILIDETIK, tanyalah kepada orang yang memenangkan medali perak dalam olimpiade.
 hargailah setiap detik yang kau miliki! ingatlah, waktu tidak menunggu siapapun. kemarin adalah sejarah, esok adalah misteri, hari ini adalah karunia.

keep optimist n smile. 

يسركم الله أموركم في الدارين
مبروك النجاح

 
Read More..

apa yang akan ditanyakan Tuhan? [what will and won't God ask?]

  • tuhan tidak akan bertanya jenis mobil yang kau kendarai, tapi akan bertanya berapa banyak orang miskin yang kau beri tumpangan.
  • tuhan tidak akan bertanya berapa m2 luas rumahmu, tapi akan bertanya berapa banyak orang yang kau muliakan didalamnya. 
  • tuhan tidak akan bertanya tentang pakaian -pakaian indah yang ada dalam lemarimu, tapi akan bertanya berapa banyak pakaian-pakaian itu telah membantu orang yang membutuhkan.
  • tuhan tidak akan bertanya apa jabatanmu, tapi akan bertanya apakah kau melakukan pekerjaanmu dengan baik sesuai kemampuanmu.
  • tuhan tidak akan bertanya apa yang kau lakukan untuk dirimu sendiri, tapi akan bertanya apa yang kau lakukan untuk sesama.
  • tuhan tidak akan bertanya tentang banyaknya teman yang kau miliki, tapi akan bertanya tentang berapa banyak orang yang menganggapmu teman sejati.
  • tuhan tidak akan bertanya tentang yang kau lakukan untuk melindungi hak-hakmu, tapi akan bertanya tentang yang kau lakukan untuk melindungi hak-hak orang lain.
  • tuhan tidak akan bertanya di lingkungan mana kau tinggal, tapi akan bertanya tentang perlakuanmu terhadap tetangga di lingkunganmu.
  • tuhan tidak akan bertanya tentang warna kulitmu, tapi akan bertanya tentang budi pekertimu.
Read More..

pepatah dari penjuru negara

  • keraguan merupakan kunci pengetahuan. (pepatah persia)
  • apa yang dilakukan oleh orang bodoh di saat akhir, dilakukan oleh orang pintar di saat awal. (pepatah spanyol)
  • lebih baik seratus musuh di luar rumah daripada satu di dalam. (pepatah arab)
  • laut tenang tidak menciptakan pelayar tangguh. (pepatah afrika)
  • perang besar membuat negara memiliki 3 pasukan: pasukan cacat, pasukan berkabung, dan pasukan penjarah. (pepatah jerman)
  • suatu masyarakat akan tumbuh baik bila di dalamnya terdapat orang-orang tua yang menanam pohon sedang mereka sadar takkan pernah duduk di bawah naungannya. (pepatah yunani)
  • gunakanlah kata-kata lembut tapi argumentasi kuat. (pepatah inggris)
  • orang muda menyebutkan apa yang sedang mereka kerjakan. orang tua menyebutkan apa yang telah mereka kerjakan. orang bodoh menyebutkan apa yang ingin mereka kerjakan. (pepatah prancis)
  • bila tikus menertawakan kucing, pasti ada lubang di dekatnya. (pepatah nigeria)
Read More..

Monday, July 9, 2012

E-COMMERCE IN ISLAMIC PERSPECTIVES


            As far as Islamic welfare is concerned, islam accords a dominant importance to the trading sector as a major source of wealth and the engine of the economy.

            In this respect, the holy Qur’an  has many references to trade and commercial activities. For example, the Quranic ayats that support this statement are:
“Woe to almutaffifin [those who give less in measure and weight (decrease the rights of others)]” (83:1).
‘O you who believe! Eat not up your property among yourselves unjustly except it be a trade amongst you, by mutual consent. And “do not kill yourselves (do not kill one another). Surely, allah is most merciful to you” (4:29).

            What is more striking for a prophetic authority dated back to as long as fourteen centuries ago, is that Islamic teachings had been aware of what is conventionally known as “Trading Data Management”. This is justified by the fact that the religion of Islam is broken into four major legalistic sections, among which is “Islamic Business Transactions” (fiqh al-mu’amalat). It is not necessary to speak about the very ample provisions set by Islamic laws in regard to the efficient treatment of wealth. However, this research draws on the meaning of the smooth functioning of business transactions and commercial activities from the islam cater for E-commerce? Right from the very outset, our eminent sunnah (act of prophet p.b.u.h), in some aspects, preached the same quality values offered by ‘E-commerce”, particularly, accuracy and veracity, flexibility, convenience, contract standardization, speed, cost effectiveness, and others. Our prophet (p.b.u.h) said:
“Allah showers his mercy and compassion upon the one who is tolerantly flexible, both when buying and selling”.

            Nonetheless, there are a number of serious legal drawbacks that are likely to arise in the field of “E-commerce”, particularly, short selling, and absence of concrete (hand to hand) delivery, uncertainty (gharar), juridical authentication’s problems and much more.

            According to an analysis, it is found that islam accepts the conduct of e-commerce as a new way or technology to facilitate economic transactions. This is based on the Syariah (Islamic law) legal values, namely the obligatory (wajib), recommended (mandub), permissible (mubah), reprehensible (makruh), and forbidden (haram). In an interview with ustadz Mustafa Omar, he mentioned that Islam is not against E-commerce as one of the new ways of conducting business. He further explained that traditionally, business was conducted verbally face to face but today the two contracting parties are connected together via computer. In the event that the persons who are engaged in businesses should not meet directly, they still need to make an agreement. However, he added that what is much of a consent in conducting E-commerce is the moral perspective that leads to a more accountable and responsible trader. As such, a few shariah issues may be referred while discussing matters related to the ethical principles of islamic business.

Adapted from: E-commerce in islamic perspectives

Vocabularies in context:

Ample (adj): banyak
Authentication (adj): keabsahan
Cater for (v): menyediakan
Consent (n): persetujuan
Conventionally (adj): biasanya
Convenience (n): kemudahan
Drawback (n): kelemahan
E-commerce (n): jual beli via internet
Eminent: terkenal
Encourage (v): memotivasi
Offer (v): menawarkan
Gale (n): angin
Legal (adj): berkaitan dengan hukum
Measure (n): takaran
Mutual (adj): bersama
Paramount (adj): utama
Property (n): harta benda
Provision (n): persyaratan
Striking (adj): menghebohkan
Treatment (n): perlakuan
Unjustly (adv): secara tidak adil
Value (n): nilai
Veracity (n): keaslian
Weight (n): timbangan
Read More..
.